KLIK PADA GAMBAR DI BAWAH INI UNTUK MELIHAT KARYA-KARYA KALIGRAFI CV. ASSIRY ART

CV. ASSIRY ART DALAM LIPUTAN

Entrepreneur Kaligrafi Beliaulah Ustadz Muhammad Assiry Memilih Jalan Sukses di Bidang Kaligrafi dengan Melibatkan Lingkungan Sekitarnya

Seni lukis kaligrafi berbeda dengan produk seni pada umumnya. Berbeda dengan seniman bebas mengekpresikan kreativitasnya, perajin kaligrafi harus mengikuti kaidah-kaidah tertentu ketika menggoreskan tinta atau mengukir huruf Arab.
Lebih lanjut, konten kaligrafi tersebut biasanya disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Jika konsumen ingin memajang kaligrafi di rumah, mereka biasanya meminta kaligrafi bertuliskan surat Al Fatihah, Ayat Qursi, atau dua kalimat syahadat. Di sisi lain, kaligrafi untuk masjid biasanya didominiasi oleh surat-surat yang menyerukan perintah sholat.
Produk kaligrafi ini tak hanya digemari oleh pasar lokal.  beberapa konsumen mancanegara, yaitu Malaysia, Belanda, Amerika Serikat, dan Jepang. Oleh karena itu,  bisnis kaligrafi memiliki prospek cerah di masa depan.

Membuka Ladang Usaha Kaligrafi
Kaligrafi dengan tujuan dan fungsi ekonomis sangat menarik dan menggoda. Semakin banyak kalangan yang mengangkat kaligrafi sebagai sarana dan sumber usaha untuk mencari uang. Seperti para kaligrafer umum  yang membuat lukisan kaligrafi, dekorasi dan arsitektur masjid, iklan, teks buku, dan mushaf, atau bisnis bingkai, kanvas, tinta, cat, dan pena kaligrafi hingga pedagang kaligrafi dari kalangan pengusaha yang bukan kaligrafer.
Jadi, kaligrafi dipelajari juga oleh pihak-pihak non-kaligrafer yang memahami adanya keuntungan ekonomis di dalamnya untuk mendapatkan trik-trik yang membawa sukses dalam bisnis produk dan industri kaligrafi.
Ali bin Abi Thalib yang dianggap sebagai guru kaligrafi dan banyak berkomentar tentang huruf meyakinkan kita bahwa kaligrafi memiliki nilai ekonomi yang tinggi dengan statusnya sebagai kunci rezeki (miftah ar-rizq), tentu setelah diolah menjadi karya seni yang indah menarik.
Ali bin Abi Thalib mendorong agar tulisan dibuat indah untuk meraih tujuan ekonomis tersebut. “Hendaknya engkau memperelok kaligrafimu, karena dia termasuk kunci-kunci rezeki.”
Usaha tersebut harus dimulai dari pelajaran paling mendasar menyangkut pelajaran kaidah huruf, menyusunnya jadi komposisi dan lukisan yang indah, dan trik-trik lain. Termasuk organisasi pemasarannya sehingga kaligrafi benar-benar menjadi sumber usaha yang menguntungkan secara ekonomis. 
Kaligrafer profesional dan pengusaha kaligrafi yang sukses, agaknya, harus menempuh tangga-tangga yang tidak mudah dan menyusuri waktu yang tidak bisa diburu-buru. Namun, semuanya bisa diraih dengan tekad bulat dan kesungguhan belajar, berlatih, bereksperimen, dan selalu berusaha.
Dalam proses menuju tangga kesuksesannya, Ustadz Muhammad Assiry mengajak lingkungan sekitarnya di Desa Undaan Lor Kudus untuk bersinergi maju bersama dalam menebarkan pesona keindahan seni kaligrafi. Maka dari itu, Ustadz Muhammad Assiry memutuskan untuk mengakomodir seniman di daerah Undaan Lor untuk bergabung dalam sebuah wadah paguyuban pengusaha GRC, Kubah Masjid, Kaligrafi Masjid, Menara Masjid dan berbagai kontraktor dan seniman lainnya.

Kudus, Selasa 16 Juli 2019