Tampilkan postingan dengan label Kaligrafi Masjid. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kaligrafi Masjid. Tampilkan semua postingan
CV. Assiry Art, 30 Juni 2020
Masjid adalah pusat budaya Muslim - tempat
suci di mana orang-orang melaksanakan sholat, baik wajib maupun sunah, tetapi
hal tersebut bukan satu-satunya hal yang bisa dilaksanakan di dalam masjid.
Faktanya, masjid di Indonesia pada umumnya merupakan pusat keagamaan di mana
pengajian, acara doa, perayaan hari besar agama juga dilakukan. Masjid juga
merupakan tempat untuk istirahat dan refleksi, selain itu dengan perkembangan
jaman, spot ‘instagrammable’ juga merupakan aspek penting untuk desain
bangunan.
Oleh karena itu, pembangunan masjid tidak
hanya dimulai untuk sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai tempat untuk
komunitas. Dengan perkembangan waktu, aspek pendidikan dan sosial saling
terkait dengan hal religius, dan sebagai hasilnya, desain interior masjid saat
ini adalah kombinasi dari representasi budaya, arsitektur, dan ekonomi
komunitas Muslim. Sehingga desain masjid berisi beberapa fungsi dalam satu
ruang yang mencakup kegiatan pendidikan, komunal, dan keagamaan.
Salah satu konsep desain masjid yang banyak
diminati saat ini adalah modern-futuristik. Perubahan jaman mengusung teknologi
baru dan modern, hal ini berdampak pada perubahan dalam berbagai bidang,
termasuk desain bangunan masjid. Dalam konsep konvensional, masjid identik
dengan kubah, saat ini masjid tidak harus pakem semacam itu. Desain
masjid milenial dan futuristik menjadi
konsep desain dalam beberapa masjid di dunia,
di Indonesia pun sudah ada masjid yang menerapkan desain
modern-futuristik seperti itu, misalnya Masjid Permata Qolbu di Jakarta Barat.
Namun, jika Anda ingin menggunakan kubah dengan mengusung konsep
modern-futuristik, bisa juga diterapkan seperti di masjid Cologne Central
Mosque di Jerman.
CV Assiry Art adalah kontraktor yang bergerak d bidang ini. Tidak
hanya satu-dua masjid yang telah kami kerjakan. Puluhan bahkan ratusan masjid
telah kami kerjakan, baik itu dari segi eksterior maupun interior yang tentunya
mengedepankan desain kekinian nan futuristik. Kami dikenal unggul dalam hal
design juga mutu bangunan. Percayakan pembuatan masjid Anda pada CV Assiry Art. Kami kerjakan sesuai budget dan
keinginan anda. Untuk desainnya pun kita berikan gratisss..sampai desain klik
yang diinginkan terpenuhi. Hubungan kami langsung via telpon maupun wa langsung
dengan Bapak H.Muhammad Assiry
(owner) di 0821 3562 2053. Atau bisa
juga kunjungi website kami di www.kaligrafi-masjid.com.
Kudus, 27 Mei 2020
Muhammad Assiry
Muhammad Assiry
Terasa teduh dan khusu'pun menjadi terasa makin penuh. Tampak seorang santri PSKQ Modern Ustaz Firman Hamzah sendiri bemunajat
kepada Allah dengan dikelilingi ayat -ayat firman Allah yang tergores
indah berpadu warna coklat keemasan.
Santri -Santri senior PSKQ Modern memang selalu is the best. Terus
berkarya ditengah virus covid-18 meskipun mgga bisa pulang mudik ke PSKQ
Modern. Ownernya pun puas dan terus mengapresiasi karya yang terlahir
dari rasa bahagia dan "qalbun salim" oleh para Santri PSKQ Modern ini.
Saya hanya bisa bermunajat semoga Allah mengganti waktu yang telah digunakan untuk berkarya dengan keberkahan dan limpahan kemanfaatan dan diangkat derajat kalian oleh Allah setinggi-tingginya, Amiiin.
Saya selalu mengingatkan kepada para Santri PSKQ Modern bahwa puncak ilmu itu bukan materi, prestasi tinggi, jabatan atau semacamnya tetapi puncak ilmu kaligrafi itu adalah sejauh mana engkau memanfaatkan sebesar- besarnya untuk lingkungan dan sesamamu.
Hirarki tertinggi itu bukan kuasa, kaya, kuat dan pintar, tapi manfaat. Sekarang ini banyak orang geer pada dirinya sendiri karena sudah kaya, pintar, berkuasa dan kuat. Padahal kaya, pintar, kuasa dan kuat itu masih bahan mentah. Masih harus diolah lagi agar jadi bermanfaat.
Makanya jangan bangga dulu kalau sudah kaya, berkuasa, pintar dan kuat. Bahkan jangan kemaki alias nggaya petantang- petenteng meremehkan kaligrafer lain yang belum juara.
Ini nasehat untuk mengingatkan pada saya pribadi juga temen-temen lainnya yang sudah dinobatkan jadi Juara Kaligrafi dan hebat.
Juara itu putusan juri yang hanya segelintir orang. Biarlah publik yang menilai kamu pantas jadi juara atau tidak.
Ingat brow...Tuhan itu ngga ngurusi pialamu, pangkat, jabatan apalagi sertifikat prestasimu. Jadi jangan kecil hati jika nobody. Karena yang dilihat Allah itu seberapa besar manfaat hidupmu buat orang lain bukan hanya untuk kepentingan dan perutmu sendiri.
_____
Ilustrasi: Penampakan kaligrafi full motif di Masjid Yayasan Al Muza H.Mustafa Kamal, Jember, Jawa Timur karya: Assiry Art & Santri Pskq Modern Kudus Jateng.
Saya hanya bisa bermunajat semoga Allah mengganti waktu yang telah digunakan untuk berkarya dengan keberkahan dan limpahan kemanfaatan dan diangkat derajat kalian oleh Allah setinggi-tingginya, Amiiin.
Saya selalu mengingatkan kepada para Santri PSKQ Modern bahwa puncak ilmu itu bukan materi, prestasi tinggi, jabatan atau semacamnya tetapi puncak ilmu kaligrafi itu adalah sejauh mana engkau memanfaatkan sebesar- besarnya untuk lingkungan dan sesamamu.
Hirarki tertinggi itu bukan kuasa, kaya, kuat dan pintar, tapi manfaat. Sekarang ini banyak orang geer pada dirinya sendiri karena sudah kaya, pintar, berkuasa dan kuat. Padahal kaya, pintar, kuasa dan kuat itu masih bahan mentah. Masih harus diolah lagi agar jadi bermanfaat.
Makanya jangan bangga dulu kalau sudah kaya, berkuasa, pintar dan kuat. Bahkan jangan kemaki alias nggaya petantang- petenteng meremehkan kaligrafer lain yang belum juara.
Ini nasehat untuk mengingatkan pada saya pribadi juga temen-temen lainnya yang sudah dinobatkan jadi Juara Kaligrafi dan hebat.
Juara itu putusan juri yang hanya segelintir orang. Biarlah publik yang menilai kamu pantas jadi juara atau tidak.
Ingat brow...Tuhan itu ngga ngurusi pialamu, pangkat, jabatan apalagi sertifikat prestasimu. Jadi jangan kecil hati jika nobody. Karena yang dilihat Allah itu seberapa besar manfaat hidupmu buat orang lain bukan hanya untuk kepentingan dan perutmu sendiri.
_____
Ilustrasi: Penampakan kaligrafi full motif di Masjid Yayasan Al Muza H.Mustafa Kamal, Jember, Jawa Timur karya: Assiry Art & Santri Pskq Modern Kudus Jateng.
Jember, 18 Mei 2020
PENAMPAKAN KALIGRAFI FULL DINDING KARYA ASSIRY ART SETELAH SEBELUMNYA
MOTIF & KALIGRAFI KUBAH SUDAH TERSELESAIKAN DENGAN APIK &
CANTIK.
MASJID YAYASAN AL MUZA YANG DIDIRIKAN OLEH KH.MUSTAFA KAMAL JEMBER.
SANTRI -SANTRI SENIOR PSKQ MODERN MEMANG IS THE BEST & BUKAN KALENG-KALENG. SIAPA YANG BERANI COBA?
Muhammad Assiry,13 Mei 2020
Keberkahan apapun itu muncul atau ditumbuhkan oleh Allah kalau kita
terus bergerak atau bahasa jawanya "gelem obah". البركة فى الحركة.
Ilmu-ilmu yang saya berikan melalui para guru-guru juga tanpa dipraktikkan oleh para Santri Pskq Modern Kudus Jateng hanya jadi seonggok sampah.
Ilmu akan terus naik pada tataran yang lebih tinggi dan mencapai maqam
mahir atau ahli jika terus dipraktikkan dan diamalkan. Ini berlaku pada
Ilmu apa saja, lebih-lebih ilmu kaligrafi.
_______
Ilustrasi: Ustaz Muhammad Rifqi Dzunnurraini Santri Senior PSKQ Modern yang pernah juara ASEAN di Singapura 2019 ini sedang beraksi menggores kaligrafi penggalan QS.Al Waqiah di dinding Masjid Yayasan Al Muza Jember.
Ilustrasi: Ustaz Muhammad Rifqi Dzunnurraini Santri Senior PSKQ Modern yang pernah juara ASEAN di Singapura 2019 ini sedang beraksi menggores kaligrafi penggalan QS.Al Waqiah di dinding Masjid Yayasan Al Muza Jember.
Assiry art, 18 April 2020
Inilah salah satu kenangan karya kaligrafi dinding yang masih selalu saya ingat hingga kini. Karya yang saya buat pertama kali saat baru pertama masuk ke Pesantren LEMKA Sukabumi Th.2000, Saat umur saya baru masuk angka 19 tahun. Masih imut kayaknya untuk anak milenial saat ini.
Nah dari sinilah karier bisnis kaligrafi terapan saya bermula hingga menguasai proyek Masjid dan GRC ratusan Masjid di Indonesia hingga kini. Soal ini saya Maestronya. Ini bukan kesombongan, tetapi ilmu kaligrafi terapan adalah keahlian saya dan harus saya sampaikan untuk saya bagi kepada siapa saja yang mau belajar.
Bermula dari keuangan saya yang menipis, maklum saya dari keluarga yang pas-pasan yang tidak pasti ortu saya bisa mengirimkan uang bulanan. Bahkan untuk membayar SPP bulanan dan uang makan yang waktu itu cuma Rp.150.000,- saya nyaris tidak bisa membayar. Tetapi berkat kebaikan Guru saya ayahanda KH.Didin Sirojuddin dan Ustaz Bobby Essawwal El Iskandar sebagai pengasuh Lemka Sukabumi, akhirnya saya mendapatkan keringanan dengan hanya mbayar Rp.125.000 perbulan karena puasa dalail tahunan juga karena tergolong Santri kurang mampu.
Tapi bukan ASU ( Assiry Undaan) jika menyerah dengan keadaan, berbekal ilmu kaligrafi terapan pas-pasan yang saya dapatkan dari KH.Nur Aufa Shiddiq Kudus (1996-2000), saya mencoba keliling area Sukabumi, saat di LEMKA libur hari Jumat untuk berjualan kaligrafi tulisan di lembaran kertas, atau menjual jasa skets wajah. Alhamdulillah tidak dinyana saat mampir ke sebuah Masjid untuk sholat, saya iseng-iseng menawarkan Kaligrafi alhamdulillah deal total Rp. 6.650.000 untuk membuat kaligrafi dinding keliling full dengan multiplek yang juga dibebankan ke saya. Meskipun sangat murah, karena permeternya harganya kena Rp. 125.000 tetapi lumayanlah setelah saya belanjakan material beli cat, multiplek dan beaya operasional, kemudian saya kerjakan bersama teman saya Sofiyan yang asli Sukabumi, jadi tukang dadakan motong multiplek dengan gergaji seadanya saja meskipun kurang rapi tetapi semuanya bisa saya atasi. Alhamdulillah, sisanya dana proyek tersebut masih bisa buat membayar SPP dan untuk membeli perlengkapan belajar kaligrafi. Meskipun tidak lebih.
Seribu jalan menuju roma, seperti itulah gambarannya. Sekuat perjuangan saya untuk bisa belajar kaligrafi hingga harus menggelandang di jalanan pun saya pernah alami hanya sekadar untuk bertahan hidup. Tidak terasa dari Th.2000 hingga 2007 saya belajar di LEMKA Sulabumi dan menjadi salah satu Master Kaligrafi juga mengajar. Saat itu saya menorehkan banyak prestasi juara 1 kaligrafi mulai dari tingkat propinsi Jateng, Banten, Jabar, DKI Jakarta. Saat umur 22 th tepatnya Th.2002 saya berhasil Juara 1 lomba kaligrafi Tingkat ASEAN. Berkahnya guru-guru saya di Kudus dan LEMKA.
Santri dan pembelajar kaligrafi sekarang mah enak, sudah dicukupi duit ortunya terkadang belajarnya masih leha-leha dan malas-malasan. Tetapi ketika ditanya " Pengen sukses jadi pengusaha dan juara kaligrafi?" "Mauuuu".....! tetapi terkadang jawabnya tidak diiringi dengan semangatnya untuk belajar dengan sungguh-sungguh.
Kudus, 18 April 2020
Muhammad Assiry.
Inilah salah satu kenangan karya kaligrafi dinding yang masih selalu saya ingat hingga kini. Karya yang saya buat pertama kali saat baru pertama masuk ke Pesantren LEMKA Sukabumi Th.2000, Saat umur saya baru masuk angka 19 tahun. Masih imut kayaknya untuk anak milenial saat ini.
Nah dari sinilah karier bisnis kaligrafi terapan saya bermula hingga menguasai proyek Masjid dan GRC ratusan Masjid di Indonesia hingga kini. Soal ini saya Maestronya. Ini bukan kesombongan, tetapi ilmu kaligrafi terapan adalah keahlian saya dan harus saya sampaikan untuk saya bagi kepada siapa saja yang mau belajar.
Bermula dari keuangan saya yang menipis, maklum saya dari keluarga yang pas-pasan yang tidak pasti ortu saya bisa mengirimkan uang bulanan. Bahkan untuk membayar SPP bulanan dan uang makan yang waktu itu cuma Rp.150.000,- saya nyaris tidak bisa membayar. Tetapi berkat kebaikan Guru saya ayahanda KH.Didin Sirojuddin dan Ustaz Bobby Essawwal El Iskandar sebagai pengasuh Lemka Sukabumi, akhirnya saya mendapatkan keringanan dengan hanya mbayar Rp.125.000 perbulan karena puasa dalail tahunan juga karena tergolong Santri kurang mampu.
Tapi bukan ASU ( Assiry Undaan) jika menyerah dengan keadaan, berbekal ilmu kaligrafi terapan pas-pasan yang saya dapatkan dari KH.Nur Aufa Shiddiq Kudus (1996-2000), saya mencoba keliling area Sukabumi, saat di LEMKA libur hari Jumat untuk berjualan kaligrafi tulisan di lembaran kertas, atau menjual jasa skets wajah. Alhamdulillah tidak dinyana saat mampir ke sebuah Masjid untuk sholat, saya iseng-iseng menawarkan Kaligrafi alhamdulillah deal total Rp. 6.650.000 untuk membuat kaligrafi dinding keliling full dengan multiplek yang juga dibebankan ke saya. Meskipun sangat murah, karena permeternya harganya kena Rp. 125.000 tetapi lumayanlah setelah saya belanjakan material beli cat, multiplek dan beaya operasional, kemudian saya kerjakan bersama teman saya Sofiyan yang asli Sukabumi, jadi tukang dadakan motong multiplek dengan gergaji seadanya saja meskipun kurang rapi tetapi semuanya bisa saya atasi. Alhamdulillah, sisanya dana proyek tersebut masih bisa buat membayar SPP dan untuk membeli perlengkapan belajar kaligrafi. Meskipun tidak lebih.
Seribu jalan menuju roma, seperti itulah gambarannya. Sekuat perjuangan saya untuk bisa belajar kaligrafi hingga harus menggelandang di jalanan pun saya pernah alami hanya sekadar untuk bertahan hidup. Tidak terasa dari Th.2000 hingga 2007 saya belajar di LEMKA Sulabumi dan menjadi salah satu Master Kaligrafi juga mengajar. Saat itu saya menorehkan banyak prestasi juara 1 kaligrafi mulai dari tingkat propinsi Jateng, Banten, Jabar, DKI Jakarta. Saat umur 22 th tepatnya Th.2002 saya berhasil Juara 1 lomba kaligrafi Tingkat ASEAN. Berkahnya guru-guru saya di Kudus dan LEMKA.
Santri dan pembelajar kaligrafi sekarang mah enak, sudah dicukupi duit ortunya terkadang belajarnya masih leha-leha dan malas-malasan. Tetapi ketika ditanya " Pengen sukses jadi pengusaha dan juara kaligrafi?" "Mauuuu".....! tetapi terkadang jawabnya tidak diiringi dengan semangatnya untuk belajar dengan sungguh-sungguh.
Kudus, 18 April 2020
Muhammad Assiry.
Kudus, 1 April 2020
LUKISAN
- LUKISAN & KALIGRAFI 3D ASSIRY ART DARI MASA KE MASA BISA
DIKOLEKSI & DILIHAT DI MUSEUM KALIGRAFI PSKQ MODERN & ASSIRY ART
GALLERY YANG AKAN LAUNCHING APRIL INI.
TETAPI KARENA KENDALA CORONA MAKA DIUNDUR PADA JULI MENDATANG, INSYA ALLAH.
Assiry art, 13 Maret 2020
- DOKUMENTASI GORESAN KALIGRAFI DAN MOTIF KARYA MUHAMMAD ASSIRY.
- DOKUMENTASI GORESAN KALIGRAFI DAN MOTIF KARYA MUHAMMAD ASSIRY.
- KARYA TERSEBUT DI DUA MASJID BERBEDA YANG NAWAITUL I' TIKAF DI DINDING
MASJID BAITUSSALAM UNDAAN LOR GG.3 & YANG MUSHAF BESAR DI DINDING
MASJID BAITURRAHIM UNDAAN LOR GG.24.
- KARYA TERSEBUT DIBUAT SEMUANYA PADA TAHUN 2000.
ATAU 20 TAHUN SILAM. WAKTU ITU MUHAMMAD ASSIRY BERUSIA 19 TAHUN.
ATAU 20 TAHUN SILAM. WAKTU ITU MUHAMMAD ASSIRY BERUSIA 19 TAHUN.
- TAHUN 2000 ADALAH AWAL BELIAU MASUK KE LEMKA SUKABUMI PIMPINAN KH.
DIDIN SIROJUDDIN SETELAH 4 TAHUN BELAJAR KALIGRAFI DI SANGGAR ANNUR
PIMPINAN KH. NUR AUFA SHIDDIQ.
- SEMOGA BISA TERUS ISTIQAMAH BERKARYA MENGGORES KALIGRAFI AL QURAN HINGGA DI PENGHUJUNG USIA.
- SEMOGA BISA TERUS ISTIQAMAH BERKARYA MENGGORES KALIGRAFI AL QURAN HINGGA DI PENGHUJUNG USIA.